RANGKAIAN ALAT PENDORONG
a. MOTOR POKOK. Motor pokok gunanya untuk
memutar propeller. Motor pokok dari sebuah kapal biasa terdiri dari
turbin uap, turbin gas atau motor diesel.
b. RODA GIGI REDUKSI. Roda gigi reduksi
gunanya untuk mengubah putaran motor pokok yang tinggi menjadi putaran
yang rendah, yang sesuai dengan RPM propeller yang dipakai. Roda gigi
reduksi diperlukan sebab propeller akan mencapai effisiensi yang
tinggi, bila berputar pada putaran yang rendah, sedang apabila
propeller berputar cepat, akan kehilangan effisiensinya.
c. LANDASAN DORONG. Landasan dorong
gunanya untuk menerima daya dorong dari proses propeller dan diteruskan
ke badan kapal. Seperti diketahui, dengan berputarnya propeller maka
akan timbul daya dorong. Gaya dorong ini akan diteruskan oleh proses
propeller, supaya gaya dorong ini tidak mendorong motor pokok, maka
dipasanglah landasan dorong yang berfungsi menerima gaya dorong
tersebut sehingga pada motor pokok tidak bekerja gaya aksial.
d. LANDASAN DUKUNG (saft bearing).
Landasan dukung gunanya ialah menjaga agar rangkaian poros propeller,
tetap lurus dan untuk menyangga berat poros.
e. POROS PROPELLER. Poros propeller
gunanya untuk meneruskan putaran motor pokok kepropeller. Dan untuk
meneruskan gaya dorong dari propeller, kebadan kapal melalui landasan
dorong. Pada setiap kapal jarak dari motor pokok sampai propeller
adalah sangat panjang, bila dibandingkan dengan poros propeller (jarak
ini bisa mencapai 50 meter pada kapal-kapal besar). Oleh karena itu
maka poros propeller tidak dibuat dari satu batang, tetapi terdiri dari
beberapa batang yang di sambung satu dengan lainnya dengan perantaraan
flexible kopling. Untuk proses propeller yang berdiameter 200 mm keatas
dibuat berongga (tidak pejal) untuk mengurangi beratnya.
f. PROPELLER. Propeller ini gunanya untuk
menimbulkan daya dorong. Prinsip kerja dari propeller ini adalah
sebagai berikut, dengan berputarnya propeller maka propeller ini akan
menghisap air yang ada didepannya, disemprotkan kebelakang kapal.
Dengan adanya air yang mengalir kebelakang ini (gaya aksi) akan timbul
gaya reaksi arahnya berlawanan yang menekan daun propeller. Gaya reaksi
inilah yang disebut gaya dorong dan oleh propeller diteruskan ke poros
propeller kemudian dengan perantaraan landasan dorong diteruskan
kebadan kapal. Dari beberapa pecobaan dan pengalaman maka ditarik
kesimpulan, bahwa propeller yang ideal ialah propeller yang diameternya
besar, tetapi putarannya rendah. Hal ini dapat diterangkan sebagai
berikut : seperti diketahui bahwa kerja propeller adalah menghisap air
yang ada didepannya dan disemprotkan kebelakang kapal, sedang apabila
propeller berputar terlalu cepat, maka dikuatirkan akan dicapai suatu
keadaan dimana volume dari air yang disemprotkan, akan lebih besar dari
volume air yang dihisap. Sehingga didepan propeller akan terjadi suatu
ruangan yang hampa udara, yang akan mengakibatkan daun propeller bisa
patah dikarenakan propeller berputar terus, sedang tidak air yang
disemprotkan.
g. STERN TUBE. Stern Tube (tabung poros
propeller) ialah suatu pipa yang dilalui oleh poros propeller, ditempat
poros menembus badan kapal. Untuk mencegah masuknya air laut kedalam
lambung kapal melalui stern tube ini, maka disekeliling poros pada
stern tube ini diberi paking (bearing) yang terbuat dari lignum vitar
(kayu pok) yang bersifat mengeluarkan lendir semacam minyak apabila
kena air laut.
h. KEMUDI. Selain bagian-bagian tersebut
diatas, dibelakang propeller terdapat suatu alat disebut kemudi. Kemudi
ini gunanya adalah untuk membelokkan kapal. Sedang prinsip kerjanya
adalah sebagai berikut seperti kita ketahui kerja propeller adalah
menyemprotkan air kebelakang kapal, apabila kemudi dalam keadaan lurus,
maka tidak akan terjadi gaya apa-apa. Sedang apabila kedudukan kemudi
kita belokkan, maka aliran air tadi akan menekan daun kemudi yang
mengakibatkan buritan kapal bergerak kesamping, sehingga kapal
berbelok. Jadi apabila sebuah kapal berbelok maka yang berbelok lebih
dahulu adalah buritannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar