Rabu, 11 Juli 2012

Sholat Dhuha: Rezeki Melimpah, Halal dan Berkah (Bagian 2)

Sholat Dhuha: Rezeki Melimpah, Halal dan Berkah (Bagian 2)



Pada posting sebelumnya,Sholat Dhuha: Rezeki Melimpah, Halal dan Berkah (Bagian 1)  telah dijelaskan akibat dari orang rezekinya melimpah namun digunakan untuk ingkar kepada Sang Pemberi Rezeki. Namun, lain persoalan apabila rezeki yang cukup atau berlimpah itu ia belanjakan dijalan Allah, maka Allah akan memberikan sekaligus melipat gandakan karunia berupa apa saja yang dikehendaki. Karena itu, hendaklah rezeki yang kita peroleh, walau tidak melimpah seperti air keran sebaiknya dibelanjakan dijalan Allah. Sebab Allah sudah menjanjikan akan mengganti dengan berlipat ganda.

Allah SWT berfirman: “Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), Maka Allah akan meperlipat gandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak. dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rezki) dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan.(QS.Al-Baqoroh 245).

Rezeki halal dan berkah dapat membawa manusia menuju ketentraman hati juga dapat mengantarkan kepada kemuliaan Tuhan. Maka dari sinilah arti pentingnya shalat dhuha ditengah-tengah kesibukan seseorang yang diiringi dengan istiqomah dalam menjalankan sholat dhuha akan berpengaruh bukan saja dapat memudahkan untuk memperoleh rezeki lebih dari itu juga dapat menyucikan rezeki. Artinya rezeki yang kita peroleh dapat terjaga kebersihannya bukan dari rezeki yang haram.

Karena pada prinsipnya, orang yang tengah merutinkan shalat dhuha ditengah-tengah kesibukannya mencari rezeki maka shalat itu dapat mengingatkan dirinya kepada Allah sekaligus dapat mengantarkan pada perisai keimanan. Karena shalat dhuha termasuk bagian dari shalat awwabin. Yakni shalanya orang-orang yang selalu kembali kepada Allah bertaubat dari segala dosa. Rasulullah SAW bersabda :
“Tidak seorang pun yang senantiasa melaksanakan shalat sunnah dhuha kecuali dia termasuk awwabin (orang yang selalu kembali kepada Allah). Shalat sunnah dhuha adalah shalatnya orang-orang yang senantiasa kembali kepada Allah” (HR. Thabrani dari Abi Hurairah).

Jadi ketika sehari penuh kita berperang melawan hawa nafsu dan ambisi yang selalu memekik pikiran dan perasaan kita, maka ketika itu juga kita teringat kepada Allah. Sehingga upaya yang dilakukan dalam pekerjaan selalu mendapat jalan yang diridhoi oleh Allah. Inilah perang besar yakni perang melawan hawa nafsu yang akan dimenagkan jika seseorang telah melaksanakanshalat dalam hal ini adalah sholat dhuha.

Sebab dalam sebuah riwayat menegaskan bahwa sholat dhuha pahalanya tidak kalah dengan perang yang memanggul senjata. Demikianlah kiranya arti penting melakukan sholat dhuha yang dilakukan secara istiqomah. Harapannya dengan bekerja secara baik dan diimbangi dengan sholat dhuha. Keseimbangan antara kebutuhan jasmani dan ruhani, keseimbangan antara kebutuhan yang bersifat materi dan spiritual. Karena itu jika diri sudah sanggup menata kleseimbangan tersebut, semoga kita dapat menikmati rezeki yang melimpah, halal dan berkah. Aamiin…




Tidak ada komentar:

Posting Komentar