Sholat Dhuha: Rezeki Melimpah, Halal dan Berkah (Bagian 2)
Pada posting sebelumnya,Sholat Dhuha: Rezeki Melimpah, Halal dan Berkah (Bagian 1) telah dijelaskan akibat dari orang rezekinya melimpah namun digunakan
untuk ingkar kepada Sang Pemberi Rezeki. Namun, lain persoalan apabila
rezeki yang cukup atau berlimpah itu ia belanjakan dijalan Allah, maka
Allah akan memberikan sekaligus melipat gandakan karunia berupa apa saja
yang dikehendaki. Karena itu, hendaklah rezeki yang kita peroleh, walau
tidak melimpah seperti air keran sebaiknya dibelanjakan dijalan Allah.
Sebab Allah sudah menjanjikan akan mengganti dengan berlipat ganda.
Allah
SWT berfirman: “Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah,
pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), Maka Allah
akan meperlipat gandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang
banyak. dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rezki) dan
kepada-Nya-lah kamu dikembalikan.(QS.Al-Baqoroh 245).
Rezeki
halal dan berkah dapat membawa manusia menuju ketentraman hati juga
dapat mengantarkan kepada kemuliaan Tuhan. Maka dari sinilah arti
pentingnya shalat dhuha ditengah-tengah kesibukan seseorang yang
diiringi dengan istiqomah dalam menjalankan sholat dhuha akan
berpengaruh bukan saja dapat memudahkan untuk memperoleh rezeki lebih
dari itu juga dapat menyucikan rezeki. Artinya rezeki yang kita peroleh
dapat terjaga kebersihannya bukan dari rezeki yang haram.
Karena
pada prinsipnya, orang yang tengah merutinkan shalat dhuha
ditengah-tengah kesibukannya mencari rezeki maka shalat itu dapat
mengingatkan dirinya kepada Allah sekaligus dapat mengantarkan pada
perisai keimanan. Karena shalat dhuha termasuk bagian dari shalat
awwabin. Yakni shalanya orang-orang yang selalu kembali kepada Allah
bertaubat dari segala dosa. Rasulullah SAW bersabda :
“Tidak
seorang pun yang senantiasa melaksanakan shalat sunnah dhuha kecuali
dia termasuk awwabin (orang yang selalu kembali kepada Allah). Shalat
sunnah dhuha adalah shalatnya orang-orang yang senantiasa kembali kepada
Allah” (HR. Thabrani dari Abi Hurairah).
Jadi
ketika sehari penuh kita berperang melawan hawa nafsu dan ambisi yang
selalu memekik pikiran dan perasaan kita, maka ketika itu juga kita
teringat kepada Allah. Sehingga upaya yang dilakukan dalam pekerjaan
selalu mendapat jalan yang diridhoi oleh Allah. Inilah perang besar
yakni perang melawan hawa nafsu yang akan dimenagkan jika seseorang
telah melaksanakanshalat dalam hal ini adalah sholat dhuha.
Sebab
dalam sebuah riwayat menegaskan bahwa sholat dhuha pahalanya tidak
kalah dengan perang yang memanggul senjata. Demikianlah kiranya arti
penting melakukan sholat dhuha yang dilakukan secara istiqomah.
Harapannya dengan bekerja secara baik dan diimbangi dengan sholat dhuha.
Keseimbangan antara kebutuhan jasmani dan ruhani, keseimbangan antara
kebutuhan yang bersifat materi dan spiritual. Karena itu jika diri sudah
sanggup menata kleseimbangan tersebut, semoga kita dapat menikmati
rezeki yang melimpah, halal dan berkah. Aamiin…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar